MENSKOR DAN MENILAI
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Dalam suatu proses pembelajaran,
tidak terlepas dari adanya sebuah evaluasi, karena dengan evaluasi akan
diketahui seberapa besar keberhasilan yang dicapai dalam suatu pembelajaran.
Dalam makalah ini akan dibahas
nengenai menskor dan macam- macam kunci
jawaban dan kunci pemberian skor, perbedaan antara skor dan nilai, serta Norm –
Referenced dan Criterion Referenced
- Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah
ini, yaitu :
-
Apa
pengertian menskor?
-
Apa saja
macam-macam kunci jawaban dan kunci skoring?
-
Apa
perbedaan menskor dan menilai?
-
Apa
pengertian Norm – Referenced dan Criterion – Referenced?
- Tujuan penulisan
-
Untuk
mengetahui apa itu menskor
-
Untuk
mengetahui macam – macam kunci jawaban dan kunci skoring
-
Untuk
mengetahui perbedaan menskor dan menilai
-
Untuk
mengetahui pengertian Norm – Referenced dan Criterion - Referenced
PEMBAHASAN
- Menskor
Disamping penyusunan dan pelaksanaan
tes itu sendiri, menskor dan menilai merupakan pekerjaan yang menuntut
ketekunan yang luar biasa dari penilai, ditambah dengan
kebijaksanaan-kebijaksanaan tertentu. Nama lain dari menskor adalah memberi
angka.
Dalm hal pekerjaan menskor atau
menetukan angka, dapat digunakan 3 macam alat bantu, yaitu:
-
Pembantu
menetukan jawaban yang benar, disebut kunci jawaban
-
Pembantu
menyeleksi jawaban yang benar dan yang salah, disebut kunci skoring
-
Pembantu
menetukan angka, disebut pedoman penilaian
2. Macam
– macam kunci jawaban dan kunci skoring
a.
Kunci
jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk betul salah
Untuk tes bentuk betul-salah (true-fals), yang dimaksud dengan kunci
jawaban adalah deretan jawaban yang kita persiapkan untuk pertanyaan atau
soal-soal yang kita susun, sedangkan kunci scoring yang adalah alat yang kita
gunakan untuk mempercepat pekerjaaan scoring.
Oleh karena dalam hal ini, testee
(tercoba) hanya diminta melingkari huruf B atau S, maka kunci jawaban yang
disediakan hanya berbentuk urutan nomor
serta huruf dimana kita menghendaki untuk melingkari (atau dapat juga diberi
tanda X)
Misalnya :
1. B 6. S
2. S 7. B
3. S 8. S
4. B 9. S
5. B 10.
B
Ada baiknya kunci jawaban ini
ditentukan terlebih dahulu sebelum menyusun soal, agar dapat diketahui imbangan
antara jawab B dan S, serta dapat diketahui letak atau pola jawaban B dan S.
Kunci jawaban untuk tes bentuk ini
dapat diganti kunci skoring (scoring-cey) yang pembuatannya melalui
langkah-langkah berikut.
Langkah 1 :
Menentukan letak jawaban yang betul, misalnya:
1. B – S 3.
B – S
2. B – S 4.
B – S, Dan seterusnya.
Langkah 2 :
Melubangi tempat-tempat lingkaran sedemikian rupa
sehingga lingkaran yang dibuat oleh testee dapat dilihat.
Dalam menentukan angka (skor) untuk
tes bentuk B – S ini kita dapat menggunakna dua cara, yaitu :
a.
Tanpa
hukuman atau tanpa denda
b.
Dengan
hukuma atau dengan denda
Tanpa hukuman adalah apabila banyaknya angka yang diperoleh
siswa sebanyak jawaban yang cocok dengan kunci. Sedangkan dengan hukuman yaitu
karena diragukan adanya unsur tebakan , digunakan 2 macam rumus tetapi hasilnya
sama.
Pertama, dengan rumus :
S = R - W
Keterangan :
S = Score
R = Right
W = Wrong
Skor yang diperoleh siswa sebanyak jumlah soal yag benar
dikurangi dengan jumlah soal yang salah.
Contoh :
-
Banyaknya
soal : 10 buah
-
Yang betul : 8 buah
-
Yang salah : 2 buah
Maka jumlah skor yang diperoleh
adalah : 8 – 2 = 6
Kedua, dengan rumus :
S = T – 2W
T singkatan dari Total, artinya
jumlah soal dalam tes. Contoh di atas dihitung :
-
Banyaknya soal = 10 buah
-
Yang salah = 2 buah
Maka skor yang diperoleh adalah :
10 – (2 x 2) = 10 – 4 = 6
b.
Kunci
jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk pilihan ganda (multiple choice)
Dengan tes benutk pilihan ganda,
testee diminta melingkari salah satu huruf di depan pilihan jawaban yang
disediakan atau membubuhkan tanda lingkaran atau tanda silang (X) pada tempat yang sesuai di lembar jawaban.
Untuk cara menjawab yang pertama,
kita gunakan kunci jawaban misalnya sebagai berikut :
1. c 6.
c
2. a 7.
a
3. b 8.
a
4. b 9.
b
5. a 10.
c
Dalam menentukan angka untuk tes
bentuk pilihan ganda, dikenal dua macam cara pula yakni tanpa hukuman dan
dengan hukuman. Tanpa hukumna apabila banyaknya angka dihitung dari banyaknya
jawaban yang cocok dengan kunci jawaban.
Dengan hukuman menggunakn rumus :
S
= R - (W)
(n
- 1)
Keterangan :
S = Score
W = Wrong
n = banyaknya pilihan jawaban
contoh :
-
Banyanya
soal = 10 buah
-
Banyaknya
yang betul = 8 buah
-
Banyaknya
yang salah = 2 buah
-
Banyaknya
pilihan = 3 buah
Maka skornya adalah :
8 - 2 / (3 - 1) = 8 – 1 = 7
c.
Kunci
jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk jawab singkat (short answer test)
Tes bentuk jawab singkat adalah tes yang
menghendaki jawaban berbentuk kata atau kalimat pendek. Kunci jawaban tes
bentuk ini merupakan deretan jawaban sesuai dengan nomorny, contoh :
1.
berat
jenis
2.
mengembun
3.
komunitas
4.
populasi
5.
energi
Mengingat bahwa jawaban yang hanya
satu pengertian saja, maka angka bagi tiap nomor soal mudah ditebak. Usaha yang
dikeluarkan oleh siwa sedikit, tetapi lebih sulit dari tes bentuk betul salah
atau pilihan ganda. Sebaiknya tiap soal diberi angka 2 (dua). Dapat juga angka
itu kita samakan dengan angka pada bentuk betul salah atau pilihan ganda jika
memang jawaban yang diharapkannya ringan atau mudah, tetapi sebaliknya jika
jawabannya bervariasu, misalnya lengkap sekali, lengkap dan kurang lengkap,
maka angkanya dapat dibuat bervariasi pula, misalnya 2, 1, 5, dan 1.
d.
Kunci
jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk menjodohkan (matching)
Pada dasarnya tes bentuk menjodohkan
adalah tes bentuk pilihan ganda, dimana jawaban-jawaban dijadikan satu,
demikian pula pertanyaan-pertanyaannya.
Kunci jawaban tes bentuk menjodohkan
dapat berbentuk deretan jawaban yang dikehendaki atau deretan nomor yang
diikuti oleh huruf-huruf yang terdapat didepan alternatif jawaban. Contoh :
1.
Tahun
1992, atau 1. f
2.
Imam
Bonjol, atau 2. c
3.
Perang
padri, atau 3. h
e.
Kunci
jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk uraian (essay test)
Sebelum menyusun sebuah soal uraian
sebaiknya kita tentukan terlebih dahulu pokok-pokok jawaban yang kita
kehendaki, dengan demikian maka akan mempermudah kita dalam pekerjaan
mengoreksi tes itu.
Adapun langkah-langkah yang harus
kita lakukan pada waktu mengoreksi dan memberi angka tes bentuk uraian adalah
sebagai berikut :
1.
Membaca
soal pertama darai seluruh siswa untuk mengetahui situasi jawaban.
2.
Menentukan
angka untuk soal pertama tersebut. Misalnya jika jawabannya lengkap diberi
angka 5, kurang sedikir diberi angka 4, begitu seterusnya sampai pada jawaban
yang paling minim jika jawabannya meleset sama sekali.
3.
Memberikan
angka bagi soal pertama
4.
Mengulangi
langkah-langkah tersebut bagi soal-soal tes kedua, ketiga, dan seterusnya
hingga seluruh soal diberi angka.
5.
menjumlahkan
angka-angka yang diperoleh oleh masing-masing siswa untuk tes benutk uraian
Apa yang telah diterangkan diatas
adalah acar memberikan angka dengan menggunakan atau mendasrakan pada norma
kelompok (norm referenced test). Apabila dalam memberikan angka
menggunakan atau mendasarkan pada standar mutlak (criterion referenced test
), maka lamgkah-langkahnya akan lain, yaitu sebagai berikut :
1.
membaca
setiap jawaban yang diberikan oleh siswa dan dibandingkan dengan kunci jawaban
yang telah kita susun
2.
membubuhkan
skor disebelah kiri setiap jawaban
3.
menjumlahkan
skor-skor yang telah dituliskan pada setiap soal.
f.
Kunci
Jawaban dan kunci pemberian skor untuk tugas
Kunci jawaban untuk memeriksa tugas
merupakan pokok-pokok yang harus termuat di dalam pekerjaan siswa. Hal ini
menyangkut kriteria tentang isi tugas. Namun untuk kelengkapan dalam pemberian
skor, digunakan suatu tolok ukur tertentu. Tolok ukur yang yang disarankan
sebagai ukuran keberhasilan tugas adalah ;
1.
Ketepatan
waktu penyerahan tugas
2.
Bentuk
fisik pengerjaan tugas yang menandakan keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas
3.
Sistematika
yang menunjukan alur keruntutan pikiran
4.
Kelengkapan
isi
5.
Mutu hasil
tugas.
Dalam mempertimbangkan nilai akhir perlu dipikirkan bobot
masing-masing aspek kriteria tersebut, misalnya :
A1 - Ketepatan waktu (2)
A2 - Bentuk fisik (1)
A3 - Sistematika (3)
A4 - Kelengkapan isi (3)
A5 - Mutu hasil (3)
Maka nilai akhir untuk tugas tersebut diberikan denga
rumus :
NAT = (2 x A1) + (1 x A2) + (3 x A3) + (3 x A4) + (3
x A5)
12
NAT adalah Nilai
Akhir Tugas
3.
Perbedaan antara Skor dan Nilai
Apa yang terjadi selama ini, banyak
diantara guru yang masih mencampuradukkan antara dua pengertian, yaitu skor dan
nilai.
Skor
: adalah hasil pekerjaan menskor yang diperoleh denga menjumlahkan angka-angka
bagi tiap soal soal tes yang dijawab betul oleh siswa
Nilai : adalah angka
ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertenut, yakni acuan normal atau
acuan standar
Perubahan skor menjadi nilai dapat dilakukan untuk skor tunggal,
misalnya sesudah memperoleh skor ulangan harian atau unutk skor gabungan dari
beberapa ulangan dalam rangka memperoleh nili akhir untuk raport.
Seorang guru diwajibkan mengubah skor
mentah yang diperoleh langsung dari mengerjakan tes, menjadi skor berstandar
100. Contoh :
Skor maksimum yang diharapkan 40.
A memperoleh skor 24
Ini berarti bahwa sebenarnya A
tersebut hany menguasai :
24 / 40 x 100 % = 60 %
Berarti hanya 60 % dari tutjua
instruksional khusus tersebut.
Dalam daftar nilai, dituliskan A
mendapat nilai 60. jadi disini tampak perbedaannya, 24 adalah skor, dan 60
adalah nilai.
Secara rinci skor dapat dibedakan
menjadi 3 macam, yaitu :
a.
Skor yang
diperoleh (obtained score), adalah sejumlah bili yang dimiliki oleh testee
sebagai hasil mengerjakan tes
b.
Skor
sebenarnya (true score) seringkali juga disebut dengan istilah skor
universe-skor alam (universe score), adalah nilai hipotesis yang sangat
tergantung pada perbedaan individu berkenaan dengan pengetahuan yang dimiliki
secara tetap.
c.
Skor
kesalahan (error score), merupakan perbedaan antara skor yang diperoleh
dengan skor sebenarnya. Hubungan antara ketiga macam skor tersebut adalah
sebagai berikut :
Skor yang diperoleh = skor
sebenarnya + skor kesalahan
4.
Norm
- Referenced dan Criterion – Referenced
Dalam penggunaan Norm – Referenced, prestasi
belajar seorang siswa dibandingkan dengan siswalain dalam kelompoknya. Kualitas
seseorang sangat dipengaruhi oleh kualitas kelompoknya.
Dasar pikiran dari penggunaan standar
ini adalah adanya asumsi bahwa disetiap populasi yang heterogen tentu terdapat
kelomouk baik, kelompok sedang, dan kelompok kurang.
Apabila standar mutlak dan standar relatif
ini dihubungkan dengan pengubahab skor menjadi nilai, maka akan terlihat
demikian.
a.
Dengan
standar mutlak
1.
Pemberian
skor terhadap siswa, didasarkan atas pencapaian siswa terhadap tujuan yang ditentukan.
2.
Nilai
diperoleh dengan mencari skor rata-rata langsung dari skor asal (skor mentah).
Contoh :
-
dari
ulangan ke-1, memperoleh skor 60
(mencapai 60 % tujuan)
-
dari
ulangan ke-2, memperoleh skor 80 (mencapai 80 % tujuan)
-
dari
ulangan ke-3, memperoleh skor 50 (mencapai 50 % tujuan)
maka nilai siswa
tersebut : 60 + 80 + 50 = 63,3.
Dibulatkan 63.
3
b. Dengan standar relatif
1.
pemberian
skor terhadap siswa juga didasakan atas pencapaian siswa terhadap tujuan yang
ditentukan
2.
nilai
diperoleh dengan 2 cara :
-
mengubah
skor dari tiap-tiap ulangan lalu diambil rata-ratanya
-
menjumlah
skor tiap-tiap ulangan, baru diubah ke nilai
PENUTUP
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.
Dalam
pekerjaan menskor mengenal 3 macam alat bantu, yaitu kunci jawaban, kunci
skoring, dan pedoman penilaian. Yang meliputi :
-
Kunci
jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk betul salah
-
Kunci
jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk pilihan ganda (multiple choice)
-
Kunci
jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk jawab singkat (short answer test)
-
Kunci
jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk menjodohkan (matching)
-
Kunci
jawaban dan kunci pemberian skor untuk tes bentuk uraian (essay test)
-
Kunci
Jawaban dan kunci pemberian skor untuk tugas
2.
Perbedaan
antara skor dan nilai :
-
Skor :
hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan angka – angka yang
di jawab betul oleh siswa
-
Nilai :
angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar