PROPOSAL SKRIPSIPENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN SEKOLAH (MAS SIMBANG KULON) TERHADAP TINGKAH LAKU REMAJA MUSLM DISEKITARNYA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan dan perkembangan manusia menjadi dewasa merupakan satu tahap yang disebut pubertas, masa ini sering juga diungkapkan dengan masa remaja. Fase remaja ini digambarkan sebagai dasar bagi pembentukan kepribadian seseorang.
Fase remaja memiliki ciri khas berupa kematangan intelektual yang mengiringi perkembangan lain. Dalam fase ini remaja juga lebih mudah memberi dan menerima pengaruh, menerap informasi dan pengetahuan serta cara-cara perilaku sosial, dan antara prinsip-prinsip pendidikan (dalam aspek toritis seperti diserukan oleh para pendidik) dan antara perilaku nyata (dalam aspek aplikasi) merupakan salah satu faktor penting dalam penyimpagan remaja. Karena, perkembangan yang cepat pada fase ini merangsangnya untuk keluar dari segala hal yang biasa, akibat goncangan yang terjadi dari tidak adanya kesesuaian antara teori dan praktik.
Dalam masa-masa tersebut, remaja disuguhkan dengan berbagai kegiatan pendidikan. Pendidikan itu sendiri artinya suatu proses panjang dalam rangka mengantarkan manusia untuk menjadi seseorang yang memiliki kekuatan spiritual dan intelektual, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya disegala aspek kehidupan yang bercita-cita dan bertujuan pasti. Menurut Azyumardi Azra “Pendidikan Islam secara ideal berfungsi membina dan menyiapkan anak didik yang berilmu, berteknologi, berketrampilan tinggi sekaligus beriman dn beramal shaleh.”
Hal tersebut sangat ideal di tengah era goblalisasi yang diwarnai persaingan kompetitif, industrialisasi dan tata nilai modern yang perlahan mengikis noma-norma gama dan budaya maka pendidikan Islam diorientasikan pada proses penyajian pendidikan agama yang lebih ditekankan ada kesalehan sosial, di samping kesalehan spriritual.
Di era globalisasi ini, banyak para remaja melupakan akan hakikat dirinya sebagai seorang muslim. Mereka cenderung mempunyai perilaku moralitas yang tidak berlandaskan nilai-nilai ajaran Islam, seperti yang terjadi di negara-negara Barat pada umumnya. Lebih mencengangkan lagi, banyak remaja yang kurang berpegang teguh pada agama, sehingga menjadikan dirinya menjadi remaja yang dapat memasuki fenomena kenakalan remaja, dan semakin menjauh dari praktik kesehariannya sebagai seorang muslim.
Melihat fenomena diatas, perlu adanya suatu perubahan dan pendekatan secara mendalam dalam pembinaan pendidikan agama Islam. Untuk mewujudkan hal tersebut, yang tidak dapat kita lupakan adalah lembaga pendidikan kita, yaitu sekolah/ madrasah.
Selengkapnya bisa di Download Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar