UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QURAN
(Studi Kasus Di TPQ Miftahul Al-Hidayah Duwet Pekalongan Selatan)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Al Qur’an adalah kitab suci yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat islam. Al-Qur’an diturunkan untuk menjadi pegangan bagi mereka yang ingin mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Al-Qur’an tidak diturunkan hanya untuk satu umat atau untuk suatu abad tetapi Al-Qur’an diturunkan untuk seluruh umat manusia dan untuk sepanjang masa. Karena itu, luas ajarannya adalah sama dengan luasnya umat manusia.
Al-Qur’an secara harfiah berarti “ bacaan sempurna”, merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat. Karena tiada satu bacaanpun yang dapat menandingi Al-Qur’an Al Karim sejak manusia mengenal baca tulis sejak lima ribu tahun yang lalu. Demikian terpadu di dalam Al-Qur’an keindahan bahasa, ketelitian dan kebenaran dengan kedalaman makna.[1]
Adapun tujuan belajar membaca Al-Qur’an adalah bisa membaca dan menulis Al-Qur’an dengan fasih (baik dan benar sesuai dengan kaedah qira’ah dan tajwidnya). Apabila dalam membaca dan menulis Al Qur’an salah harokatnya saja akan mengubah arti dalam ayat Al Qur’an itu sendiri, maka sangat penting sekali belajar membaca dan menulis Al Qur’an agar dalam membaca dan menulis Al Qur’an tidak mengalami kesalahan. Membaca dan menulis Al Qur’an dalam ajaran Islam dinilai sebagai ibadah, orang yang membacanya dan menulis dijanjikan pahala disisi Allah.
Sebagaiman dalam sabda Rasulullah SAW:
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ مَسْعُدْ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ مَنْ قَرَأ حَرْفا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْر أَمْثَالِهَا. لَا أَقُولُ "الم" حَرْفٌ: وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ.
Artinya: “ Barang siapa membaca satu huruf (aksara) dari Al Qur’an maka baginya satu kebaikan itu dilibat gandakan menjadi sepuluh kali kebaikan kepadanya. Aku tidak mengatakan “Alif Laam Miim” itu satu huruf melainkan Alif satu huruf melainkan Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Al Hakim)[2]
Mutu pendidikan selalu tidak lepas dari peran dan usaha dari guru yang memiliki kompetensi dalam bidangnya. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia, guru merupakan komponen sumber daya yang harus dibina dan di kembangkan terus menerus. Karena pada hakikatnya, guru memegang peranan yang cukup penting baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum. [1] M. Quraish Shihab, Wawasan Al Qur’an, (Bandung: Mizan, 2000), hlm. 3
[2] Ahmad Syarifudin, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al Qur’an, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 46
Download selengkapnyadisini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar